Posts

Showing posts from March, 2018

Pembelajaran di Kelompok Bermain

A.     Pengertian Kelompok Bermain(KB) Permendikbud 137 (2014) menegaskan bahwa Kelompok bermain  adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia 3-6 tahun yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dalam lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, termasuk siap memasuki pendidikan dasar. Senada dengan pendapat di atas, maka Suyanto (2013:1)  mendefnisikan kelompok bermain yaitu kelompok anak yang melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat sehingga menghasilkan suatu informasi, memberikan kesenangan, maupun mengembangkan imajinasi anak. Menurut Direktorat PAUD (2015), Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 sampai dengan 6 tahun dengan prioritas usia 3 dan 4 tahun.

Pengertian Evaluasi Pembelajaran

A.       Pengertian Evaluasi Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi 1.        Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220). 2.        Menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” (Yunanda : 2009).

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PAUD sebagai pendidikan yang diselenggarajan sebelum jenjang pendidika, memiliki dasar kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun yang sering disebut sebagai masa emas perkembangan (golden age). Di samping itu pada usia ini anak-anak masih sangat rentan yang apabila penanganannya tidak tepat justru dapat merugikan anak itu sendiri. Oleh karena itu, penyelenggara PAUD harus memerhatikan dan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Program PAUD tidak dimaksudkan untuk mencuri start apa-apa yang seharusnya diperoleh pada jenjang pendidikan dasar, tetapi untuk memberikan fasilitasi pendidikan yang sesuai bagi anak agar anak pada saatnya memiliki kesiapan baik secara fisik, mental, maupun sosial/emosioanalnya dalam rangka memasuki pendidikan lebih lanjut. Peletakan landasan utama dalam pendidikan anak usia dini akan menentukan arah masa depan anak dengan tepat, jika salah orang tua menentukan dan meletakkan pendidikan saat anak usia dini maka akan s

Anak Kebutuhan Khusus (Autisme)

A.    Pengertian Autis ·          Kartono (2000) berpendapat bahwa Autisme adalah gejala menutup diri sendiri secara total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar keasyikan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri. ·          Supratiknya (1995) menyebutkan bahwa penyandang autis memiliki ciri-ciri yaitu penderita senang menyendiri dan bersikap dingin sejak kecil atau bayi, misalnya dengan tidak memberikan respon ( tersenyum, dan sebagainya ), bila di ‘liling’, diberi makanan dan sebagainya, serta seperti tidak menaruh perhatian terhadap lingkungan sekitar, tidak mau atau sangat sedikit berbicara, hanya mau mengatakan ya atau tidak, atau ucapan-ucapan lain yang tidak jelas, tidak suka dengan stimuli pendengaran ( mendengarkan suara orang tua pun menangis ), senang melakukan stimulasi diri, memukul-mukul kepala atau gerakan-gerakan aneh lain, kadang-kadang terampil memanipulasikan obyek, namun sulit menangkap. ·          Autisme adalah gangguan yang parah pada kemampu

Gangguan Perilaku dan Emosional {Tunalaras}

A.     Anak dengan Kebutuhan Khusus Anak dengan kebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa” (ALB)” yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak dengan kebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di Indonesia anak dengan kebutuhan khusus yang terlayani adalah sebagai berikut : 1.     Anak yang mengalami hendaya (impairment) penglihatan (tunanetra) khusunya buta total, tidak dapat menggunakan indera penglihatannya untuk mengikuti segala kegiatan belajar maupun kegiatan sehari-hari 2.     Anak dengan hendaya pendengaran dan bicara   (tunarungu wicara) 3.     Anak dengan hendaya perkembangan kemampuan fungsional (tunagrahita) 4.     Anak dengan hendaya kondisi fisik motorik atau tunadaksa 5.     Anak dengan hendaya perilaku ketidakmampuan menyesuaian diri (maladjustment) atau tunalaras 6.     Anak dengan hendaya kesulitan belajar khusus

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

1.       Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Menurut Heward (2003) anak kebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Mangunsong (2009), menyebutkan penyimpangan yang menyebabkan ABK berbeda terletak pada perbedaan pada ciri mental, kemampuan sensori, fisik dan neuromoskuler, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau tiga dari hal-hal tersebut. Frieda Mangunsong dalam buku "Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus", 2009:4 Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal; ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan sensorik, fisik dan neuromaskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas; sejauh ia memerlukan modifikasi dari tugas-tugas sekolah, metode belajar atau pelayanan terka

HAKIKAT PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK

Image
1.          Pengertian Pengembangan Fisik Motorik Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manu s ia . S edang k an p s i k omo t o r i k k hu s u s diguna k an p a da domain mengenai per k embangan manu s ia y ang men c a k up g era k manu s ia . J adi mo t ori k ruang ling k upn y a lebih lua s daripada p s i k o mo t ori k. Me sk ipun s e c ara umum mo t ori k s inonim dig u na k an d e ngan i st i lah gera k, s ebenarn y a p s i k omo t ori k meng a c u pada gera k an-gera k an y ang dinama k an al i h ge t ar a n ele kt ori k dari pu s a t o t o t be s ar . P er k embangan merupa k an i st i l ah umum y ang m e nga c u pada k emajuan dan k emu n duran y ang t er j adi hingga a k hir h a y a t. P er t umbuhan adalah a s pe k st r u kt ural dari per k emba n gan . S edang k an k e ma t angan ber k ai t an dengan perubahan f ung s i pada per k emban g an . J adi , per k embangan melip u t i